Ini adalah salah satu tugas penulis pada saat masih duduk di bangku sekolah "SMA Negeri 1 Seririt"
A. Landasan materi
A. Landasan materi
Penentuan ΔH Reaksi
Penentuan kalor reaksi secara kalorimetris merupakan penentuan yang
didasarkan atau diukur dari perubahan suhu larutan dan kalorimeter dengan
prinsip perpindahan kalor yaitu jumlah kalor yang diberikan sama dengan jumlah
kalor yang diserap.
kalorimeter biasa digunakan untuk menentukan kalor reaksi
pembakaran , sehingga disebut kalorimeter bom. Alat ini terdiri dari sebuah
wadah tempat berlangsungnya reaksi
pembakaran dari bahan stainless
steel dan sejumlah air atau larutan dalam wadah kedap panas. Panas reaksi
yamg terjadi dapat dihitung sebagai berikut.
Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari gelas plastic atau Styrofoam. Jumlah kalor yang
diserap/dilepas ke lingkungan oleh plastik dapat diabaikan karena plastik
meerupakan nonkonduktor, sehingga jumlah kalor yang diserap/dilepaskan oleh
larutan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut.
B.
Tujuan
Menentukan perubahan entalpi reaksi larutan NaOH dengan larutan HCL
secara kalorimetris.
Alat dan
bahan
Alat : kalorimeter,
gelas kimia, gelas ukur, termometer, dan pengaduk kaca.
Bahan: larutan NaOH (1M) dan larutan HCL (1M).
C.
Langkah
Kerja
1.
Masukkan 50 ml larutan NaOH (1M) ke dalam gelas
kimia 1.
2.
Masukkan 50 ml larutan HCL (1M) ke dalam gelas
kimia 2.
3.
Ukurlah suhu masing-masing larutan dan ambil
suhu rata-rata kedua larutan tersebut sebagai suhu awal. (thermometer harus
dalam keadaan bersih dari larutan lain sebelum dimasukkan ke dalam larutan pada
gelas kimia).
4.
Masukkan secara bersama-sama kedua larutan
tersebut ke dalam calorimeter dan aduk rata.
5.
Amati suhunya dan catat suhu tetap (konstan)
sebagai suhu akhir
D.
Hasil
pengamatan
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada hari senin tanggal 22
agustus 2011, kelompok kami memperoleh
data hasil pengamatan sebagai berikut:
Suhu Awal (˚C)
T1
|
Suhu Akhir (˚C)
T2
|
Perubahan Suhu
ΔT
|
ΔH
Reaksi
|
30
|
35
|
5
|
-42 joule/mol
|
Keterangan:
T1 =
suhu awal, merupakan rata-rata dari suhu HCL dan suhu NaOH
T2 =
suhu akhir, merupakan suhu konstan campuran dalam calorimeter.
E.
Pembahasan
Dari data hasil pengamatan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Suhu awal diperoleh dari rata-rata
suhu larutan HCl dengan suhu
rata-rata larutan NaOH. Larutan HCl dengan jumlah 50 ml dan larutan NaOH
dengan jumlah 50 ml, didapatkan suhunya masing-masing ialah HCl dengan suhu 30˚C dan NaOH dengan suhu 30˚C. Maka diperoleh suhu awal (T1) sebagai
berikut:
Suhu HCl + suhu NaOH
T1
=
2
30˚C + 30˚C
T1
= =
30˚C
2
Suhu akhir adalah suhu yang diperoleh dari hasil kalorisasi larutan HCl
dan NaOH. 50 ml larutan HCl digabungkan dengan 50 ml larutan NaOH. Sehingga
diperoleh persamaan sebagai berikut:
NaOH
+ HCl NaCl + H2O
Dari hasil kalorisasi setelah diukur dengan
termometer diperoleh suhu konstan 100 ml larutan NaCl + H2O hasil
kalorisasi adalah suhunya 35˚C.
Dari suhu akhir(T2)
hasil kalorisasi dengan suhu awal(T1)
diperoleh suhu perubahan suhu(ΔT)
pada reaksi tersebut. Dimana besar
perubahan suhunya(ΔT) ialah:
Perubahan suhu(ΔT)
= suhu akhir(T2) - suhu
awal(T1)
= 35˚C - 30˚C = 5˚C
Dari seluruh data yang telah diperoleh maka
dapat dicari ΔH reaksinya
sebagai berikut:
Diketahui:
ΔT = 5˚C
mlarutan =
100 ml . 1 gr/ml
=100 gr
Clarutan = 4,2 j/gr˚C
Ditanyakan: ΔH =…..?
Jawab:
qlarutan = mlarutan . clarutan . ΔT
= 100 gr . 4,2 j/gr˚C . 5˚C
=2100 j
= 2,1 kj
qreaksi = - qlarutan
= - 2,1 kj
Sebelum mencari ΔH
maka terlebih dahulu harus menentukan besar mol’nya. Ini dapat ditentukan
dengan cara sebagai berikut:
Mol =
Volume zat . konsentrasi zat
=50 ml . 1 = 0.05 ml mol
Karena kedua zat tersebut volumenya sama maka besar nilai
mol’nya juga sama.
NaOH
+ HCl NaCl + H2O
0,05 0,05 0,05
- 2,1 kj
ΔH =
0,05
= - 4,2 kj/mol
Jadi diperoleh ΔH reaksi
sebesar -4,2 kj/mol.
F.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah kami paparkan diatas dapat kami simpulkan
bahwa jumlah kalor (q) yang terjadi dari suatu reaksi kimia dalam kalorimeter
dapat ditentukan dengan mengalihkan faktor-faktor kalor jenis larutan (c),
perubahan suhu larutan (ΔT),
dan massa larutan yang digunakan (m). pada percobaan kalorimeter diatas larutan
tersebut bersifat eksoterm, karena terjadi kenaikan suhu dari suhu mula-mula ke
suhu akhir.
G.
Daftar
Pustaka
- LKS kreatif kimia kelas Xia,
- Seribu Pena kimia, SMU kelas
XI
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !