widgeo.net

PERANG DUNIA I DAN TERBENTUKNYA LIGA BANGSA-BANGSA PERANG DUNIA I (1914-1918)

Wednesday, 16 May 2012



Sebab-Sebab Umum. (1) Persaingan antar bangsa yaitu Jerman melawan Inggris, Jerman-Rusia, Jerman-Perancis, Rusia-Austria. (2) Terjadinya Politik Aliansi yaitu Triple Alliance (Jerman, Austria, Turki) yang disebut Blok Central dan Triple Emtemte (Inggris, Perancis, Rusia) yang disebut Blok Sekutu. (3) Terjadi perlombaan senjata.
Sebab-Sebab Khusus. Terbunuhnya putra mahkota Austria, Archduke Franz Ferdinand. Ia dibunuh di Sarajevo (Serbia) pada tanggal 28 Juni 1914 oleh seorang mahasisswa sekaligus anggota gerakan Serbia Raya (Black Hand) yang bernama Gabriel Princip. Berawal dari peristiwa ini, Austria mengumumkan perang terhadap Serbia.
Perang Dunia I terbagi dalam beberapa front. Front-front tersebut sebagai berikut:
1. Di front Barat: Jerman mengalami kemenangan pada saat dipimpin oleh Ludendorf. Tetapi kemudian dapat dikalahkan oleh Perancis yang dipimpin oleh Joffre.
2.  Di front Timur: Jerman berhasil mengalahkan Rusia. Pasukan Jerman dipimpin oleh von Hindenburg dan von Mackensen.
3.  Di front Balkan: Jerman memperoleh kemenangan pada saat dipimpin oleh von Mackensen. Tetapi, Jerman kemudian dapat dikalahkan oleh Inggris.
4.  Perang di Laut: Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas sehingga tanpa memperhatikan kapal dari negara manapun apabila berhubungan dengan musuh akan diserang. Dalam peperangan ini akhirnya Jerman mengalami kekalahan.
AKHIR PERANG
Perang Dunia I diakhiri dengan kemenangan Blok Sekutu dan kekalahan Blok Sentral. Penyelesaian Perang Dunia I dilakukan dengan mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian yang diantaranya sebagai berikut:
Perjanjian Versailles. Perjanjian ini dilakukan pada tanggal 28 Juni 1918. Isi perjanjian dari Versailles antara lain:
1)  Jerman menyerahkan Elzas-Lotharingen kepada Perancis dan Eupen-Malmedy kepadaBelgia.
2)  Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdek di bawah LBB.
3)  Jerman kehilangan ssemua daerah jajahannya dan diserahkan kepada Inggris. Perancis, dan Jepang.
4)  Jerman membayara ganti kerugian perang sebesar 132 milyar mark emas kepada sekutu.
5)  Angkatan perang Jerman diperkecil (maksimal 100.000 tentara).
6)  Kapal-kapal dagang Jerman diserahkan kepada Inggris sebagai ganti kerugian perang.
7)  Daerah Jerman sebelah barat sungai Rhein diduduki sekutu sebagai jaminan, selama lima belas tahun.
Perjanjian Saint Germain. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 10 November 1919. Perjanjian ini untuk menyelesaikan permasalahan antara Sekutu dan Austria. Isi dari perjanjian Saint Germain,
1) Austria mengakui kemerdekaan Hongaria, Cekoslovakia, dan Polandia.
2) Austria kehilangan Tyrol, Istrie, dan sebagian Sudenten.
3) Diadakan demiliterisasi di Austria.
4) Serbia ditambah Montenegro dan beberapa daerah Austria di Balkan menjadi daerah Yugoslavia.
Perjanjian D. Neuilly Perjanjian ini dilakukan pada tanggal 27 November 1919. perjanjian ini dilakukan oleh Sekutu dan Bulgaria. Isi perjanjian ini adalah bahwa Bulgaria menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.
Perjanjian Sevres Perjanjian Sevres dilakukan pada tanggal 20 agustus 1920. Negara yang berperan dalam perjanjian ini adalah Sekutu dan Turki. Isi perjanjian adalah :
1) Daerah Turki diperkecil, sehingga tinggal Konstantinopel dan sekitarnya.
2) Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
3) Smyrna dan Thracia diduduki oleh Yunani.
4) Dardanella, Laut Marmora, dan selat Bosporus harus dibuka untuk semua kapal dari semua bangsa.
5) Armenia dan Kurdi diberi status merdeka.
AKIBAT PERANG DUNIA I
Ø  Bidang Politik terjadinya perubahan teritorial, daerah jajahan Jerman dikuasai sekutu. (2). Berkembangnya paham-paham baru seperti Fasisme, Nasionalisme, Demokrasi dan Diktatorisme.
Ø  Bidang Ekonomi  terjadi kekacauan ekonomi dan terjadi Nasionalisme ekonomi, serta terjadi krisis ekonomi (melaise).
Ø  Bidang Social timbulnya paham Materialisme dan terjadi gerakan buruh serta munculnya undang-undang social.
Ø  Bidang Kerohanian Perang menimbulkan perasaan takut dan khawatir. Oleh karena itu, bangsa-bangsa menginginkan adanya organisasi perdamaian dunia agar dapat terbebas dari perasaan takut.
LIGA BANGSA-BANGSA (LBB)
Latar belakang berdirinya LBB. Berdasarkan akibat-akibatyang ditunjukkan dalam perang dunia I, jelaslah bahwa perang mendatangkan malapetaka bagi umat manusia. Di antara mereka timbul kesadaran untuk mengusahakan terciptanya dunia yang damai. Usaha-usaha perdamaian dunia antara lain dilakukan oleh beberapa tokoh-tokoh penting, di antaranya yaitu
1.  Pada tahun 1923, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Bryan, mengumumkan Peace Plan (rencana perdamaian). Isinya adalah suatu permintaan agar setiap pertikaian antar dua negara diperiksa terlebih dahulu oleh sebuah komisi. Komisi bertugas untuk mengusahakan jagan sampai terjadi perang atau bahkan diusahakan suatu perdamaian di antara kedua pihak tersebut.
2.  Woodrow Wilson (AS) mengusulkan untuk mengakhiri perang dan menjamin perdamaian dunia supaya melaksanakan Peace Without Victory yang berisi hal-hal berikut:
Ø  Perjanjian rahasia tidak diperbolehkan.
Ø  Semua bangsa mempunyai kedudukan yang sama.
Ø  Diadakan pengurusan persenjataan.
3.  Peace Without Victory ini kemudian menjelma menjadi Wilson Fourteen Point (14 pasal) pada tanggal 8 Januari 1918. Isi keempat belas pasal tersebut sebagai berikut:
Ø  Diplomasi rahasia tidak diperboehkan.
Ø  Pengurangan persenjataan.
Ø  Bangsa-bangsa diberikan hak untuk menentukan nasib sendiri.
Ø  Pembentukan Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
TUJUAN LBB
(1). Menjamin perdamaian dunia.
 (2). Melenyapkan perang.
(3). Diplomasi terbuka.
(4). Menaati hukum internasional dan perjanjian internasional.
SIFAT DAN TUGAS LBB
(1). Merupakan badan untuk pemeliharaan perdamaian dan menjadi badan pengawas daerah perwalian atau daerah mandat LBB.
(2). Merupakan badan untuk mencegah perang dan menyelesaikan perselisihan secara damai.
(3). Berusaha mengatasi masalah yang menyangkut ancaman perang.
(4). Berusaha mengintegrasikan dan mengoordinasikan lembaga-lembaga internasional yang sudah ada.
(5). Berusaha meningkatkan kerja sama dalam lapangan kesehatan, social, keuangan, pengangkutan, perhubungan, dan lain-lain.
 (6). Memberikan perlindungan terhadap bangsa-bangsa minoritas.
Kegagalan LBB Setelah berjalan beberapa puluh tahun, ternyata liga bangsa-bangsa tidak mampu menciptakan perdamaian. LBB tidak banyak memberikan banyak harapan. Pada saat itu terjadi pertikaian internasional dan liga bangsa-bangsa tidak dapat menyelesaikannya sehingga terjadi perang dunia II.
LATAR BELAKANG/SEJARAH BERDIRINYA PBB (PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA)
PBB didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama – yang dihadiri wakil dari 51 negara – baru berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House, London. Sejak didirikan hingga tahun 2007, sudah tercatat ada 192 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama PBB berada di San Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak di di New York.
Church House adalah sebuah bangunan yang menjadi markas pusat dari perkumpulan gereja-gereja (Anglikan) di Inggris, terletak di sebelah selatan dari Dean’s Yard di sebelah Wesminter Abbey di kota London. Gereja ini pada saat itu diduga kuat menjadi salah satu tempat berkumpulnya tokoh-tokoh gereja yang menjadi seorang Freemason.
Bangunan ini didisain oleh Sir Herbert Barker, sekitar tahun 1930-an, sebagai pengganti gedung yang terdahulu, yang diresmikan pada tahun 1902 oleh Coorperation of Church House yang berdiri sejak 1888. Bangunan ini dimaksudkan sebagai peringatan perayaan emas 50 tahun bertahtanya Ratu Victoria yang menjadi ratu sejak 1887. Batu pertama pembangunan bangunan ini diletakkan oleh Ratu Mary pada 26 Juni 1937 dan diresmikan oleh Raja George VI pada 10 Juni 1940.
King George VI merupakan pendukung utama dan anggota aktif Craft (Freemason) dan pada tahun 1953 Uskup Anglikan ke XVI juga seorang Freemason (Lihat buku Christianity and Freemasonry; Kirby). Uskup Agung Geoffrey Fisher juga seorang Freemason, termasuk pula Uskup Agung Canterbury (1945-1961).
Selanjutnya, diketahui bahwa istilah “United Nations” dicetuskan pertama kali oleh Franklin D. Roosevelt sewaktu masih berlangsung Perang Dunia II. Sosok Franklin D. Roosevelt perlu diketahui ternyata selain sebagai Presiden Amerika Serikat, ia juga merupakan anggota penting dari Organisasi Yahudi Freemasonry- yang memiliki beberapa organisasi underbow berkedok gerakan sosial dan amal seperti Lions Club dan Rotary Club. Setidaknya terdapat dua catatan mengenai aktivitasnya di organisasi Mason tersebut. Satu sumber menyatakan Rosevelt bergabung dengan sebuah organisasi Lodge pada tanggal 11 Oktober 1911. Sedangkan sumber lain menyatakan ia masuk pada 28 November 1911.
Nama PBB/UNO digunakan secara resmi pertama kali pada 1 Januari 1942. Tujuannya untuk mengikat wakil-wakil Pihak Berseteru kepada prinsip-prinsip Piagam Atlantik serta untuk menerima sumpah dari mereka guna menjaga keamanan Kuasa Paksi. Setelah upaya itu, Pihak Berseteru terus memantapkannya dengan ditandatanganinya kesepakatan-kesepakatan dalam persidangan-persidangan di Moscow, Kaherah dan Taheran sewaktu masih berperang pada tahun 1943. Dari bulan agustus sampai Oktober 1944, wakil-wakil dari Perancis, Republik China, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Soviet bertemu untuk memperincikan rancangan-rancangan di Estet Dumbarton Oaks, Washington, D.C.
Dari pertemuan-pertemuan selanjutnya dicapailah rancangan pokok mengenai tujuan, wakil-wakil anggota dari tiap negara, struktur, serta susunan dewan untuk memelihara keamanan dan keselamatan antarbangsa, kerjasama ekonomi dan sosial antarbangsa. Rancangan ini telah dibicarakan dan diperdebatkan oleh beberapa wakil negara dan utusan bangsa.
Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan antar bangsa, dimulai di San Francisco. Selain dihadiri oleh wakil-wakil negara juga organisasi umum -termasuknya Lions Club yang diundang khusus untuk menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang menghadiri persidangan ini menandatangani “Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Polandia yang tidak menghadiri persidangan itu diberi satu tempat khusus, baru dua bulan kemudian tepatnya pada 26 Juni wakilnya menandatangani piagam itu.
Selanjutnya, Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan secara resmi pada 24 Oktober 1945, selepas piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK), yaitu Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, Perancis, Republik China serta diikuti anggota lainnya yang terdiri 46 negara di Church House, London, Inggris pada 10 Januari 1946 yang diikuti 51 negara.
Kantor Pusat PBB saat ini dibangun di sebelah Sungai East (East River), New York City pada tahun 1949 di atas tanah yang dibeli dari John D. Rockefeller, Jr. dengan dana bersama sebanyak 8.5 juta dollar AS jadi bukan milik Amerika Serikat. John D. Rockfeller pun juga diketahui merupakan anggota Freemason. Arsiteknya dari berbagai bangsa, termasuknya Le Corbusier (Perancis), Oscar Niemeyer (Brazil), dan wakil-wakil dari beberapa negara yang lain. Tim ini diketuai oleh Wallace K. Harrison, Pimpinan Harrison & Abramovitz (NYC). Kantornya dibuka secara resmi pada 9 Januari 1951.
Tokoh-tokoh PBB juga banyak sekali diisi oleh tokoh-tokoh dan pentolan anggota-anggota Freemason dan cabang-cabangnya. Dalam sebuah artikel tercatat nama U Thant (UN Secretary General), Robert Strange McNamara (US Secretary of Defense 1961-1968; President World Bank 1968-1981).
LOGO/LAMBANG PBB (PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA)
Lambang PBB yang menampakkan globe dengan garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom. Tak hanya itu, di dalam logo nya pun, terdapat segmen coretan sebanyak 33 juga berupa tebaran ranting dan dedaunan Akasia. Apakah hanya sekedar kebetulan? Simbol nomor 33 adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk Yahudi. Pohon akasia, mungkin bisa diartikan dengan ” semak yang membakar” yang Moses (Nabi Musa) temukan di tengah padang pasir dan merupakan kayu yang oleh Tuhan diperintahkan kepada Moses untuk gunakan sebagai bahan Bahtera / Kapal, Meja, dan Tempat Beribadah.
PELANGGARAN-PELANGGARAN YANG TERJADI SAAT BERDIRINYA PBB
Ada banyak bukti, bahwa lahirnya PBB dan segala keputusan dan tindakannya adalah buah dari konsep organisasi bawah tanah Freemasonry produk Yahudi dan kaki tangannya untuk melindungi gerakan zionisme dan kepentingan Eropa Barat serta Amerika Serikat yang merupakan teman mesranya negara zionis Israel. Pelanggaran-pelanggaran tersebut, yaitu sbb:
1.  Pencetus PBB adalah Franklin D. Roosevelt, seorang masonic dan sekaligus Presiden Amerika Serikat.
2.  Konseptor Piagam PBB adalah Organisasi Yahudi Lions Club yang diundang secara khusus pada 25 April 1945 di San Francisco.
3.  Lambang PBB berupa gambar bola dunia dengan garis lintang dan bujur membentuk 33 kolom adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk yahudi.
4. Slogan yang selalu diungkapkan oleh Freemasonry dan Lions Club adalah kebebasan, persaudaraan, dan kesetaraan (versi Yahudi) adalah sama dengan muatan Piagam PBB.
5.  Adanya lembaga keuangan di bawah PBB seperti Bank Dunia dan IMF telah nyata-nyata menerapkan sistem ribawi yang mencekik negara berkembang dan menebalkan kantong negara-negara maju dengan program “pinjaman lunak” jangka panjang yang bunganya bisa naik sampai seratus persen setiap tahunnya karena menggunakan kurs mata uang Amerika dan Eropa. Sedangkan sistem perbankan pertama kali muncul pada abad ke-18 selepas Perang Salib, oleh para “Kesatria Templar” penganut faham Freemasonry. Mereka menumpuk uang dan emas dengan menerapkan sistem chek dan bunga bagi para penziarah yang mengunjungi Kota Yerusalem. Kemudian pada abad berikutnya baru muncul perbankan modern di Inggris milik seorang Yahudi bernama Rockefeller. Mereka memandang masa kejayaan agama telah berakhir dan digantikan Kekuatan Emas dan Penguasaan Informasi.
6.  Adanya “dominasi kekuatan” oleh lima Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki Hak Veto adalah bukti nyata kesombongan dan egoisme mereka. Sedangkan Majelis Umum yang secara “hukum” lebih tinggi dimana anggotanya seluruh negara tidak lebih sebagai “penonton” yang tak berdaya dalam setiap kebijakan akhir PBB. Mereka menindas bangsa lemah, memaksakan paket demokrasi dalam setiap negara untuk memudahkan campur tangannya, lalu secara curang melarang kepemilikan dan penggunaan senjata nuklir selain oleh 5 negara tadi dan negara Zionis Israel.
Begitu juga skandal Yahudi dengan PBB, juga sudah bukan rahasia lagi. Sebelum PBB lahir, Yahudi sudah menguasai lembaga dunia yang semisalnya ada waktu itu, LBB. Hal ini ditegaskan Nahom Sokolov, seorang pemimpin Zionis dalam muktamar Zionis tanggal 27 Agustus 1922. Dan peran terbesar yang telah dimainkan oleh LBB untuk kepentingan Zionis internasional adalah, keberhasilannya meletakkan batu pertama bagi berdirinya negara Israel di tanah Palestina. Setelah itu baru lahir PBB melanjutkan peran yang pernah dimainkan LBB sebelumnya.
Tidak diragukan lagi, bahwa PBB merupakan hasil pemikiran Yahudi sebagaimana pendahulunya LBB. Semenjak hari kelahirannya, Zionis internasional telah menancapkan kukunya di PBB, dimana 60 % dari keseluruhan pegawai PBB adalah Yahudi yang mayoritas memegang posisi penting dan strategis. Sementara jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dunia secara keseluruhan, jumlah Yahudi tidak lebih dari 5 %.
Dengan demikian, jelaslah bagaimana pengaruh Zionis internasional di PBB untuk merealisasikan impian dan tujuan politik jahat mereka. Maka ketika negara Yahudi (Israel) ini tidak mematuhi resolusi yang dikeluarkan PBB, lembaga dunia ini hanya bisa berpangku tangan tidak pernah mengambil tindakan tegas. Berbeda halnya bila yang tidak mematuhi resolusi PBB adalah negara Islam, maka tidak pelak lagi seluruh kekuatan dunia akan dikerahkan untuk menghancurkannya.
TUJUAN PBB
Sebagaimana organisasi internasional, PBB merupakan organisasi yang sangat besar. Organisasi masyarakat bangsa – bangsa ini tentu mempunyai tujuan yangdapat kita lihat di dalam Pasal 1 Piagam PBB yaitu sebagai berikut:1.Menciptakan perdamaian dan keamanan internasional.2.Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas – asas persamaan hak, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusandalam Negara lain.3.Mewujudkan kerjasama internasional dalam memecahkan persoalaninternasioanal di bidang ekonomi, social, kebudayaan, dan kemanusiaan.4.Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam merealisasikan tujuannya.Untuk mencapai tujuannya tersebut, asas – asas yang digunakan sebagaimanyang terumus di dalam Pasal 2 Piagam PBB, yaitu sebagai berikut.1.PBB didirikan atas dasar persamaan kedaulatan dari semua anggota2.Semua anggota dengan etiket baik harus melaksanakan kewajiban yang telahdisetujui sesuai dengan ketentuan Piagam PBB ini.3.Semua anggota PBB dalam menyelesaikan sengketa internasional dilakukandengan cara damai.
Dalam melaksanakan hubungan internasional, semua anggota menjauhkan diridari segala macam bentuk kekerasan yang bertentangan dengan tujuan PBB.5.Semua anggota harus membantu PBB sesuai dengan ketentuan – ketentuan didalam Piagam PBB serta tidak memberikan bantuan kepada Negara manapun jika PBB sedang menjalankan tindakan terhadap Negara itu.6.PBB akan menjaga agar Negara – Negara yang bukan anggota bertindak sesuaidengan asas – asas PBB guna mempertahankan perdamaian dan keamananinternasional.7.PBB tidak akan mencampuri urusan – urusan dalam negeri Negara mana pun.Berdasarkan tujuan dan asas – asas tersebut di atas, tidak semua Negara dapat diterimamenjadi anggota PBB. Untuk menjadi anggota PBB, Negara – Negara tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan di antaranya sebagai berikut1.Negara yang akan menjadi anggota PBB adalah Negara yang merdeka.2.Negara itu harus benar – benar mencintai perdamaian dunia.3.Bersedia memenuhi kewajiban – kewajiban sebagaimana yang telah ditetapkandalam Piagam PBB dan keputusan – keputusan PBB.4.Mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB dan disetujui oleh Majelis Umum PBB. Negara anggota PBB yang telah berulang kali melanggar asas – asas dan PiagamPBB dapat dikeluarkan dari keanggotaan PBB oleh Majelis Umum atas anjuranDewan Keamanan.
Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-1945). Untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial dan kemanusiaan internasional.
Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai seorang yang pertama menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali secara resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam Atlantik, dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.
Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai di San Francisco, dihadiri oleh 50 pemerintah dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan-Perancis, Republik Cina, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat-dan mayoritas dari 46 anggota lainnya. Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.[13]
Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope Corporation di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai dibangun.
Sejak pendiriannya, banyak kontroversi dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika Serikat, saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye "get US out of the UN" pada tahun 1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan "One World Government" atau Pemerintah Seluruh Dunia.
Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis terlambat diakui oleh AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya tidak diikutsertakan dalam konferensi yang membahas pembentukan PBB. Charles de Gaulle menyindir PBB dengan menyebutnya le machin (dalam bahasa Indonesia: "Si Itu"), dan merasa tidak yakin bahwa aliansi keamanan global akan membantu menjaga perdamaian dunia, dia lebih percaya pada perjanjian/pakta pertahanan antar negara secara langsung.

Share this article :

1 comment:

Write your comment for this article

restoe-rc.blogspot.com ©2011. Powered by Blogger.
 
Administrator : @restu_rc
Copyright © 2011. Restoe's Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger Custom