BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anggapan bahwa kecamatan Seririt tidak ubahnya seperti pisau
bermata dua, mungkin memang benar adanya.Di satu sisi kecamatan Seririt
merupakan kecamatan yang sangat potensial untuk berkembang di bidang SDM dan
lainnya. Salah satu bukti nyata potensialnya kecamatan Seririt terlihat dari
adanya pasar 24 jam yang tidak dapat dijumpai di kecamatan lainnya. Hal ini
menunjukkan adanya pergolakan perekonomian di Kecamatan Seririt yang bisa
dikembangkan sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat Seririt. Di sisi
lain banyak kalangan yang menyebut bahwa kecamatan Seririt merupakan Texasnya
Buleleng. Heterogennya masyarakat Seririt turut memeberikann andil dari
carut-marutnya situasi dan kondisi di lingkungan Seririt seperti banyaknya
pelanggaran lalu lintas yang bukan hal awam lagi terjadi di lingkungan Seririt,
pengalih fungsian parit-parit serta sungai Saba yang sepatutnya untuk system
pengairan/drainase kini telah menjadi
tempat pembuangan sampah, serta konsep pura Hita Karana yang tidak sesuai
dengan konsep pembangunan Padmasana pada sastra agama dan kehadiran masyarakat Seririt yang beragam Hindu untuk datang ke pura
Padmasana semakin minim. Setidaknya hal ini harus sesegera mungkin harus
dibenahi secara terpadu oleh pihak terkait demi menciptakan kerukunan di
lingkungan Seririt.Kira-kira apakah solusi untuk menciptakan kerukunan serta
meminimalisir carut marut yang terjadi di lingkungan Seririt?
Tri Hita Karana merupakan tiga penyebab untuk mencapai
kebahagiaan.Ajaran Tri Hita Karana dapat dijadikann ajaran konkrit untuk
menciptakan kerukunan diantara masyarakat Seririt yang heterogen yang
diharapkan mampu meminimalisir dampak negativ yang timbul di lingkungan Seririt yang dapat
diubah kearah positif demi terwujudnya slogan kecamatan Seririt yakni Seririt
BERSINAR (Bersih, Nyaman, Ramah).